Apa itu Uang Dingin di Investasi?

uang dingin

OVO | Cerdas Finansial – Investasi adalah kegiatan menaruh modal dalam aset investasi dengan harapan nilainya akan naik di masa depan. Investasi bisa memberikan keuntungan, tetapi harus dilakukan dengan pengaturan keuangan terlebih dahulu seperti uang dingin. Dalam perencanaan keuangan seperti diutarakan oleh financial planner Prita Ghozie, kita harus bisa memisahkan mana kebutuhan harian (living), kebutuhan masa depan (saving), dan hiburan (playing). Ada juga dana darurat, yaitu dana yang sengaja kita cadangkan bila ada kebutuhan mendadak kapan saja.

Apa Itu Uang Dingin?

Baik dana darurat maupun investasi sebaiknya menggunakan uang dingin. Maksudnya terpisah dari keperluan harian. Lantas, apa bedanya dana darurat dan investasi? 

Bedanya, untuk investasi kita sudah tahu tujuannya, contoh untuk liburan atau biaya menikah. Sedangkan dana darurat untuk kebutuhan mendadak yang kita tidak tahu, seperti kalau kena musibah PHK atau kehilangan laptop untuk bekerja. 

Besaran Uang Dingin atau Dana Darurat

Besaran uang dingin atau dana darurat tergantung kondisi kita; untuk yang masih single besarnya sekitar 3 kali pengeluaran bulanan, untuk yang menikah 6 kali dan yang sudah punya anak 12 kali pengeluaran bulanan. Belum punya dana darurat dan investasi? Ini bisa kita kumpulkan secara bersamaan. 

Untuk memudahkan kita memulai investasi dan mengatur keuangan, setiap kali menerima gaji bulanan sebaiknya kita langsung menyisihkan ke dalam pos-pos tersebut. Misalnya, 50 persen untuk kebutuhan harian (makan, minum, transportasi, listrik), 30 persen untuk investasi dan dana darurat, serta 20 persen untuk hiburan.

Tabel Ilustrasi Pengaturan Keuangan

Penghasilan bulanan5.000.000
Pengeluaran rutin2.500.000
Investasi750.000
Dana darurat750.000
Hiburan1.000.000

Sumber: Bareksa.com 

Dimana Tempat Menaruh Uang Dingin atau Dana Darurat?

Agar uang investasi dan dana darurat ini terpisah dari kebutuhan harian, ada baiknya kita taruh di tempat berbeda dari rekening bank atau ATM kita. Satu alternatif yang bisa dipilih adalah reksadana pasar uang. 

Reksadana dikelola oleh manajer investasi dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan sehingga cocok untuk pemula dan mereka yang tidak punya banyak waktu memantau aset investasi. 

Investasi reksadana bisa dilakukan secara online menggunakan fitur Invest di aplikasi OVO. Fitur OVO | Invest merupakan kolaborasi OVO dengan Bareksa sebagai APERD yang menyediakan reksadana pasar uang Manulife OVO Bareksa Likuid (MOBLI) dan reksadana pasar uang Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid (SOBAT). 

Investasi reksadana di fitur OVO | Invest bisa dimulai dengan Rp10.000 saja. Investasi punya potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada menabung di bank. Selain itu, imbal hasilnya bersih karena tidak terkena pajak atau biaya admin bulanan lagi. 

Untuk menghitung perkiraan hasil investasi ini, kita bisa gunakan simulasi. Misalkan kita bisa menyisihkan Rp1,5 juta per bulan untuk investasi dan dana darurat di reksadana pasar uang. Reksadana pasar uang Syariah SOBAT mencatat keuntungan 0,39 persen sebulan (per 15 Juli 2021), sekitar 4,68 persen jika disetahunkan. 

Hasilnya, dalam 12 bulan kita mengumpulkan uang pokok Rp18 juta dan dengan keuntungan, hasilnya menjadi Rp18,84 juta. Angka ini sudah lebih dari 7 kali pengeluaran bulanan sehingga tidak terasa dana darurat sudah terpenuhi, sekaligus kita memiliki dana investasi untuk kebutuhan di masa depan. 

Keunggulan investasi reksadana di OVO | Invest tidak hanya imbal hasil, tetapi juga pendaftarannya mudah langsung dari aplikasi saja. Memantau perkembangan investasi hanya dari rumah, dan pencairan cepat ke OVO Cash, sehingga bisa digunakan langsung untuk pembayaran atau belanja. 

Mulai atur keuanganmu dan siapkan masa depan dengan investasi reksadana sekarang juga. 

Yuk ketahui lebih lanjut tentang produk OVO I Invest dengan klik di sini.

Dikutip dari Bareksa.

DISCLAIMER​

Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Baca juga artikel lainnya di OVO Cerdas Finansial

< Apa itu Passive Income dan Active Income?
< Sudah Siapkan Dana Darurat?
< Apa Perbedaan Menabung dan Investasi?
< Apa Itu Investasi Reksadana?

Bagikan Artikel ini