Cara Mengatur Keuangan Setelah Gajian

cara mengatur keuangan

OVO | Cerdas Finansial – Setelah gajian di tanggal muda biasanya godaan untuk belanja lebih besar sehingga terlalu boros karena belum tau cara mengatur keuangan dengan baik. Sebaliknya, tanggal tua biasanya identik dengan kondisi keuangan yang sudah mulai menipis. Namun, buat kamu yang sudah terbiasa mengatur keuangan, tanggal berapapun tidak akan khawatir kehabisan uang.

Bagaimana Cara Mengatur Keuangan?

Bagaimana cara mengatur keuangan dengan bijak? Dalam pengaturan keuangan dasar, yang terpenting adalah menyeimbangkan antara pemasukan atau gaji dengan pengeluaran atau belanja.

Bila gaji seimbang dengan pengeluaran, itu berarti cara mengatur keuangan sudah ideal. Gaji yang lebih kecil daripada belanja membuat kamu harus ngutang. Sementara itu, yang terbaik adalah gaji lebih besar dari pengeluaran, sehingga ada sisa untuk ditabung atau investasi.

Agar gaji dan pengeluaran ini seimbang, bahkan cukup untuk tabungan dan investasi, ada baiknya kamu mengetahui cara mengatur keuangan untuk tabungan dan investasi sejak menerima gajian. Porsinya bisa disesuaikan dengan kemampuan kamu, tapi yang sering dipakai adalah prinsip 10-20-30-40.

Artinya, 10 persen gaji untuk kebaikan atau sosial. Lalu, 20 persen untuk masa depan, yaitu tabungan dan investasi. Kemudian 30 persen untuk cicilan, seperti kredit rumah (KPR) atau kredit mobil. Terakhir, 40 persen untuk kebutuhan rutin seperti makan, transportasi, dan listrik.

Contoh, kalau gaji kamu Rp10 juta per bulan, berikut jumlah porsi yang bisa kamu bagi.

Penghasilan bulanan10.000.000
Pengeluaran rutin4.000.000
Cicilan3.000.000
Investasi2.000.000
Sosial1.000.000

Kemudian, cara mengatur keuangan dengan baik adalah mengalokasikan biaya di awal menerima gaji. Jadi, begitu gajian, jangan langsung jajan dan beli barang konsumtif yang belum kamu rencanakan. Tetapi sisihkan dulu sesuai dengan rencana yang sudah kamu buat.

Cara Mengatur Keuangan untuk Investasi

Berkaitan dengan investasi, sekarang sudah ada cara yang mudah karena bisa dilakukan secara online, melalui aplikasi OVO. Dengan fitur Invest di aplikasi OVO, kamu bisa membeli reksadana dengan modal mulai dari Rp10.000 saja.

Investasi reksadana bisa memberikan keuntungan (imbal hasil) yang bebas pajak dan tanpa biaya administrasi. Menurut data historis, per 18 Juni 2021, reksadana pasar uang Manulife OVO Bareksa Likuid bisa mencatat imbal hasil 0,25 persen sebulan, atau sekitar 3 persen setahun.

Berikut adalah simulasi investasinya kalau kamu bisa menyisihkan Rp2 juta per bulan rutin di reksadana di OVO | Invest. Dalam setahun ke depan, kamu bisa mengumpulkan Rp24,34 juta dari investasi reksadana ditambah imbal hasilnya.

Hasil investasi ini bisa menjadi cara mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan kamu di masa mendatang. Selain itu, di OVO | Invest kamu bisa mencairkannya dengan cepat ke OVO Cash, yang bisa digunakan untuk pembayaran dan belanja.

Yuk, mulai pelajari cara mengatur keuangan dan investasi di reksadana pasar uang sekarang agar kamu bisa capai apapun tujuan keuangan kamu di masa depan! Untuk tau lebih lanjut tentang produk dan fitur OVO | Invest, kamu bisa klik di sini.

Dikutip dari Bareksa.

DISCLAIMER​

Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Baca juga artikel lainnya di OVO Cerdas Finansial

< Asuransi Mobil All Risk 101
< Cara Investasi untuk Liburan ke Raja Ampat
< Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Reksadana?
< Cara Mengetahui Premi Asuransi Mobil

Bagikan Artikel ini