Tips Jitu Investasi Gaji UMR untuk Reksadana

investasi gaji UMR

OVO | Invest Investasi gaji UMR untuk reksadana bukan hal yang mustahil. Banyak yang merasa bahwa jika memiliki gaji UMR tidak cukup untuk berinvestasi lantaran adanya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Apa itu gaji UMR? UMR merupakan singkatan dari upah minimum regional alias batas bawah pemberian upah atau gaji pada karyawan, sehingga terkesan pas-pasan.

Namun kamu tidak perlu khawatir. Sebenarnya bisa saja untuk berinvestasi dengan gaji UMR, asal dengan perencanaan dan pengelolaan yang benar.

Apalagi, reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang tidak sulit dilakukan namun tetap membawa keuntungan yang cukup besar. Terlebih lagi, investasi satu ini juga bebas pajak, lho.

Baca Juga: OVO Invest – Keuntungan dan Cara Daftarnya

Tips investasi gaji UMR untuk reksadana

Apa saja yang harus dilakukan agar investasi gaji UMR untuk reksadana tetap cuan? Simak berikut ini:

1. Tetapkan tujuan

Menabung atau berinvestasi tentu membutuhkan tujuan. Menetapkan tujuan adalah hal paling pokok, carilah hal yang ingin kamu capai dalam kurun waktu tertentu.

Apapun tujuan yang kamu miliki tidak masalah selama masih masuk akal dan berkaitan dengan finansial. Jangan lupa untuk menetapkan jangka waktu yang diinginkan agar tetap mudah diukur.

Contoh misalnya, kamu ingin membeli rumah dalam jangka waktu 10 tahun.

Baca Juga: Keuntungan Reksadana dan Perhitungannya

2. Catat pengeluaran rutin

Selanjutnya, catat pengeluaran rutin kamu selama sebulan. Sehingga kamu tahu ke mana saja gaji akan dihabiskan. 

Kamu bisa membaginya menjadi kategori biaya hidup, biaya tabungan, dan biaya hiburan. Biaya hidup termasuk cicilan konsumtif, biaya transportasi, zakat/sedekah, dan biaya sehari-hari.

Kemudian biaya tabungan bisa biaya cicilan mobil atau rumah, tabungan dana darurat, investasi, proteksi asuransi, tabungan untuk liburan. Biaya hiburan adalah anggaran gaya hidup seperti jajan, nongkrong, liburan, dan lain-lain.

Baca Juga: Jenis-Jenis Reksadana dan Keuntungannya

3. Buat anggaran

Supaya investasi kamu berjalan lancar, maka langkah selanjutnya adalah membuat alokasi anggaran. Kamu bisa membuatnya dengan menaruh kategori di atas tadi menjadi pos-pos anggaran.

Salah satu metode yang bisa dicoba adalah dengan rumus 50-30-20. Alokasi 50 persen untuk kategori biaya hidup, 30 persen untuk biaya tabungan, dan 20 persen untuk biaya hiburan.

Ingat, jangan mengurangi besaran tabungan atau investasi yang mestinya disiapkan. Jika ingin investasi reksadana dengan modal lebih besar, sebaiknya hanya dilakukan jika kamu memiliki uang lebih dan tidak mengganggu cash flow.

Kamu bisa mencoba investasi reksadana dengan MOBLI (Manulife OVO Bareksa Likuid) dari Manulife atau SOBAT (Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid) dari Syailendra di OVO | Invest, hanya dengan modal mulai Rp10 ribu saja. Selain itu, investasi di OVO | Invest juga aman karena diawasi oleh OJK.

Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Reksadana dan Saham?

4. Terus belajar

Investasi tidak bisa dilakukan sembarangan, kamu juga perlu memiliki pengetahuan secara fundamental maupun analisis mengenai investasi yang kamu pilih.

Kamu bisa mencari-cari ilmu baru mengenai investasi reksadana untuk menentukan strategi yang tepat sesuai dengan tujuan yang sudah kamu tetapkan di awal. Sehingga kamu jadi lebih matang dalam berinvestasi.

Meski di reksadana modal yang kamu setorkan akan dikelola langsung dengan ahlinya, namun kamu tetap harus mempelajari dan melakukan riset lebih dalam.

Jadi kamu tidak hanya mengerti tentang keuntungan yang akan diterima, tapi juga risiko yang bisa terjadi. Inilah yang disebut dengan investasi secara bertanggung jawab.

Baca Juga: Apa Itu Reksadana Syariah dan Keuntungannya

Jenis Investasi Reksadana yang Cocok untuk gaji UMR

Mau investasi gaji 3 juta atau berapapun, tetap sesuaikan investasi yang kamu pilih dengan kemampuan. Jika memilih reksadana, berikut jenis reksadana sesuai jangka waktunya:

Baca Juga: Cara Investasi Reksadana Modal Kecil

1. Investasi Jangka Pendek

Bagi kamu yang ingin memiliki uang dalam waktu dekat, maka reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap cocok untukmu. Keduanya termasuk instrumen investasi jangka pendek yang cukup menguntungkan.

Reksadana pasar uang memiliki pergerakan yang stabil karena sebagian dana investasi akan dialihkan ke deposito dan surat berharga dengan jatuh tempo di bawah satu tahun. 

Sementara, reksadana pendapatan tetap akan mengalokasikan dana yang kamu setor ke obligasi pemerintah dan juga milik swasta.

2. Investasi Jangka Menengah

Investasi jangka menengah biasanya untuk waktu yang lebih lama lagi, misalnya satu hingga lima tahun. Reksadana campuran adalah investasi yang tepat untuk jangka waktu ini.

Reksadana campuran akan mengalihkan dananya ke beberapa instrumen seperti saham, obligasi, dan juga pasar uang. Imbal hasil yang diberikan bisa mencapai 24,09 persen per tiga tahun.

3. Investasi Jangka Panjang

Jika ingin berinvestasi dalam jangka waktu di atas lima tahun atau bertujuan untuk masa depan seperti dana pensiun, maka instrumen yang cocok adalah reksadana saham.

Reksadana saham berbeda dengan investasi saham pada umumnya, sebab instrumen ini tergolong lebih aman. Jadi kamu tidak perlu takut bangkrut, ya.

Itu dia berbagai macam tips dan jenis investasi gaji UMR untuk reksadana yang bisa kamu coba. Tidak perlu takut untuk berinvestasi, tapi sebaiknya alokasikan terlebih dahulu keuanganmu sebaik-baiknya sebelum menyiapkan untuk investasi di reksadana.

Baca Juga: Apa Itu Reksadana, Keuntungan, dan Risiko

Simulasi investasi untuk gaji UMR

Untuk kamu yang gajinya UMR, tetap bisa kok berinvestasi. Kamu bisa memilih produk investasi reksadana yang ada di OVO | Invest. Berikut ini simulasinya:

Jika kamu tinggal di Jakarta, maka untuk gaji UMR adalah sekitar Rp4,5 juta. Pertama, kita bagi dulu untuk masing-masing kebutuhan dengan metode 50:30:20 sebagai berikut ini.

  • Kebutuhan pokok: 50% x Rp4,5 juta = Rp2.250.000
  • Kebutuhan lainnya: 30% x Rp4,5 juta = Rp1.350.000
  • Tabungan dan investasi: 20% x Rp4,5 juta= Rp900.000

Dari pembagian di atas, untuk investasi dan tabungan adalah Rp900.000. Maka kamu bisa mengambil Rp400 ribu untuk investasi. 

Apabila kamu rutin berinvestasi sebanyak Rp400 ribu setiap bulan dengan produk SOBAT yakni keuntungan 4% per tahun, maka dalam satu tahun total investasi kamu adalah Rp4.992.000.

Hasil yang didapatkan cukup menjanjikan, ya.

Bagi kamu yang tertarik untuk memulai investasi di reksadana, bisa mencoba reksadana pasar uang syariah SOBAT dari Bareksa di OVO | Invest. Proses pendaftarannya mudah dan verifikasinya cepat.

Imbal hasil dari reksadana SOBAT ini bersih dan tidak dipotong pajak atau biaya administrasi lainnya. 

Imbal SOBAT per 1 April 2021 adalah 3,24 persen setahun. Jadi jika kamu rutin berinvestasi sebesar Rp400 ribu  per bulan selama setahun, maka dengan asumsi imbal hasil tersebut kamu bisa mendapatkan hasil investasi sebesar Rp4,9  juta.

Menarik, bukan? Yuk cek informasi selengkapnya tentang investasi di OVO | Invest dengan klik di sini!

Baca Juga: Tips Investasi Reksadana untuk Pemula

Baca Juga: 4 Risiko Reksadana yang Mungkin Terjadi

Baca Juga: Penjelasan Reksadana Pendapatan Tetap


Baca juga artikel lainnya di OVO Cerdas Finansial

< Jenis Investasi yang Tepat untuk Pemula
< Tips Aman Investasi Online untuk Pemula
< Ide Kado Natal Spesial untuk Keluarga
< Cara Belajar Reksadana Modal Rp10 Ribu
< Investasi Berlian, Apakah Menguntungkan?
< 9 Isi Seserahan Pernikahan yang Harus Ada

Bagikan Artikel ini