Belajar Investasi Reksadana Agar Cepat Cuan

  • Edukasi
belajar investasi reksadana

OVO | Cerdas Finansial – Untuk memulai belajar investasi reksadana bisa dari mana saja. Bahkan, sekarang sudah banyak platform yang menyediakan pembelajaran investasi reksadana secara gratis, khususnya untuk pemula.

Kamu bisa memulai investasi pertamamu di reksadana dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Memang angka Rp10 ribu terlihat kecil, namun jika kamu menginvestasikannya secara rutin setiap hari, keuntungan yang didapat juga maksimal, loh! 

Baca Juga: OVO Invest – Keuntungan dan Cara Daftarnya

Daripada uang Rp10 ribu habis untuk membeli gorengan atau hal-hal yang tidak berfaedah, lebih baik digunakan untuk berinvestasi. 

Sebelum memulai investasi reksadana, berikut ini terdapat tips dan juga strategi dalam memilih reksadana dan waktu terbaik untuk berinvestasi. Simak baik-baik, ya. 

Tips belajar investasi reksadana untuk pemula

Investasi reksadana cocok dipilih untuk para pemula karena memiliki risiko yang minim tetapi keuntungannya cukup kompetitif.

Meskipun minim risiko, namun jika tidak cermat atau terburu-buru dan tidak melakukan strategi, keuntungan yang kamu dapatkan juga sedikit. 

Baca Juga: Cara Investasi 10 Ribu yang Menguntungkan

Oleh sebab itu, sebaiknya kamu mempelajari beberapa hal-hal penting saat mulai belajar investasi reksadana. Berikut ulasannya. 

1. Ketahui jenis reksadana yang cocok

Produk reksadana di Indonesia ada banyak, mulai dari reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, hingga syariah.

Kamu bisa memilih reksadana sesuai dengan finansial kamu dan juga profil risiko. Apabila profil risiko kamu konservatif dan moderat, sebaiknya kamu memilih reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.

Kedua jenis reksadana ini risikonya kecil namun keuntungannya juga tidak sebesar reksadana campuran dan saham. Instrumen yang digunakan untuk penempatan efek adalah obligasi dan juga deposito sehingga lebih aman dan stabil. 

Baca Juga: Keuntungan Reksadana dan Perhitungannya

Agar lebih lengkap dan jelas, kamu juga sebaiknya harus rajin membaca prospektus yang berisi pedoman dalam berinvestasi.

Jika kamu masih pemula dan ingin mencoba investasi reksadana dengan risiko minim, kamu bisa memilih beberapa produk reksadana pasar uang dan pendapatan tetap di OVO | Invest. 

Produk MOBLI (Manulife OVO Bareksa Likuid) adalah jenis reksadana pasar uang yang penempatan portofolionya fokus di deposito dan obligasi. Dengan modal Rp10 ribu, kamu sudah bisa berinvestasi pada produk MOBLI di OVO | Invest.

Potensi return-nya pun kompetitif yakni bisa lebih dari 4% per tahunnya. Selain itu, investasi reksadana MOBLI di OVO | Invest juga tidak dikenai biaya admin. 

Baca Juga: Apa Itu Investasi, Jenis, dan Manfaatnya

Sementara, untuk kamu yang profil risiko moderat, kamu bisa membeli produk reksadana pendapatan tetap Bahana MES Syariah Fund Kelas O dengan potensi return 6,7% per tahun. 

Produk ini adalah reksadana pendapatan tetap syariah pertama yang ada di OVO | Invest. Kamu bisa memulai investasi dengan modal Rp10 ribu.

2. Membandingkan produk

Setelah memahami jenis reksadana, berikutnya kamu bisa membandingkan beberapa produk reksadana yang ada. 

Kamu bisa membandingkan bukan hanya dari potensi imbal hasilnya saja, tetapi membandingkan kinerjanya, pergerakan investasinya, hingga track recordnya selama 5 tahun ke belakang, apakah pernah terjadi masalah atau tidak. 

Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Reksadana dan Saham?

Cari tahu juga masing-masing perusahaan reksadana, mulai dari kondisi keuangan hingga pencapaiannya. 

3. Rutin investasi

Saat sudah memutuskan untuk berinvestasi reksadana, sebaiknya rutin melakukan investasi, misalnya setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan.

Rutin melakukan investasi berarti kamu sedang menerapkan teori Dollar Cost Averaging (DCA) di mana kamu membeli reksadana dalam jumlah yang sama dengan terjadwal. Pembelian reksadana kamu tidak memperdulikan harga NAB pada saat itu.

Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) akan bekerja dengan baik jika kamu konsisten berinvestasi sesuai dengan jadwal rutin dan dalam jangka waktu lama. 

Baca Juga: Apa Itu Reksadana, Keuntungan, dan Risiko

Kamu bisa mulai dengan menabung Rp10 ribu setiap hari atau Rp300 ribu setiap bulan. Dalam waktu 10 tahun, uang kamu yang awalnya hanya Rp10 ribu bisa menjadi Rp53 juta hingga Rp64 juta. 

Pastikan kamu tidak terburu-buru, ya. Sebab, tujuan investasi memang untuk mempersiapkan masa depan. Jadi harus sabar dan berkomitmen. 

Dengan investasi rutin dicicil setiap hari, hasil yang kamu dapatkan akan lebih stabil dan terhindar dari risiko kejatuhan pasar modal. 

Baca Juga: Penjelasan Reksadana Pendapatan Tetap

Kamu juga tak perlu repot menganalisis kondisi pasar, yang bisa kamu lakukan cukup berinvestasi secara konsisten sesuai dengan jadwal rutin.

4. Hindari menginvestasikan semua dana satu jenis reksadana

Meskipun risikonya dibilang minim, namun tetap saja risiko itu bisa muncul. Untung-rugi reksadana juga ditentukan oleh pergerakan pasar modal. Oleh sebab itu untuk mencegah kerugian yang mungkin muncul sebaiknya hindari menaruh semua aset pada produk reksadana yang sama. Hal ini dilakukan dengan tujuan membagi risiko. 

Kamu bisa berinvestasi reksadana di beberapa jenis produk seperti reksadana pasar uang atau reksadana saham misalnya. Jadi, ketika reksadana saham kondisinya sedang tidak bagus, kamu masih memiliki reksadana pasar uang yang masih stabil.

5. Harus sabar

Ketika kamu memutuskan berinvestasi reksadana, salah satunya adalah harus sabar, terutama dalam memutuskan untuk menjual reksadana. 

Ketika kamu melihat keuntungan reksadana menurun, kamu akan terburu-buru menjualnya. Padahal, nilai reksadana juga nilainya fluktuatif. 

Baca Juga: Apa Itu Reksadana Syariah dan Keuntungannya

Kunci agar hasil investasi kamu bisa maksimal adalah dengan bersabar dan tunggu dalam jangka waktu yang lama. 

Itu dia beberapa cara belajar investasi reksadana dengan modal Rp10 ribu untuk pemula. 

Untuk kamu yang baru mulai mencoba investasi reksadana, bisa mencoba investasi di OVO | Invest yang sudah memiliki izin dari OJK, ya. Untuk informasi lengkapnya klik di sini!


Baca juga artikel lainnya di OVO Cerdas Finansial

< Jenis Investasi yang Tepat untuk Pemula
< Daftar Klinik Terdekat 24 Jam di Jabodetabek
< Tips Beli Cincin Emas Biar Tak Rugi
< Ide Kado Natal Spesial untuk Keluarga
< Cara Belajar Reksadana Modal Rp10 Ribu
< Investasi Berlian, Apakah Menguntungkan?
< 9 Isi Seserahan Pernikahan yang Harus Ada
< Mengenal Manajer Investasi dan Peranannya

Bagikan Artikel ini
Tags: